Medandaily. com – Medan. Mendidik dan mengasuh anak di era digital saat ini menghadirkan berbagai tantangan baru bagi orangtua. Di satu sisi, teknologi memberikan akses tanpa batas ke informasi dan hiburan.
Namun, di sisi lain, ini juga membawa risiko yang tidak bisa diabaikan, seperti paparan terhadap konten yang tidak pantas hingga ketergantungan pada gadget.
“Teknologi memang menawarkan banyak manfaat, tetapi terlalu banyak paparan layar dapat mengganggu perkembangan anak. Salah satu tantangan utama adalah menjaga keseimbangan antara waktu bermain di dunia nyata dan di dunia digital,” ujar Kristin Liu CCH salah seorang narasumber pada Seminar Parenting “Happy Healthy Family Life” di Gedung Teochew Jalan Gandi Medan, Sabtu (21/6/2025).
Seminar Parenting yang diselenggarakan Yayasan Pendidikan Budi Utomo Abdi Nusa Medan bekerjasama dengan Perkumpulan Teochew Bersatu, Yayasan HOPE dan Education First itu sedikitnya dihadiri kurang lebih 500 peserta.
Terdiri dari siswa tingkat SD-SMA Yayasan Pendidikan Budi Utomo Abdi Nusa, Anak asuh dari Bodhicita, WR Supratman, Global orangtua siswa, guru serta dirangkai pembagian rapor untuk tingkat SD-SMA Budi Utomo Abdi Nusa.
Pada seminar yang turut dimeriahkan 3 siswa berbakat di bidang tarik suara yakni Grace Chuawanta, Sebastian Lau dan Gracella Cangie itu turut dihadiri Usli Sarsi selaku Pembina Yayasan Pendidikan Budi Utomo Abdi Nusa, Assoc Prof DR Agus Susanto Tan mewakili Perkumpulan Teochew Bersaudara, Samsudin Zhang ST selaku Moderator yang juga Ketua Yayasan HOPE, Taufik AMd Kom CHT CI selaku narasumber sesi II, Kepala Sekolah SMA dan guru Yayasan Pendidikan Budi Utomo Abdi Nusa Ani MM MPd dan Mainuddin Jaya.
Lebih lanjut menurut Kristin yang memilih judul makalahnya “Mindful Parenting: Solusi Masalah Anak di Era Digital”, anak-anak yang terlalu sering terpapar layar mungkin kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan motorik di kehidupan nyata.
“Selain itu, akses yang mudah ke internet juga membawa risiko besar. Konten yang tidak sesuai usia, cyberbullying, dan bahaya predator online adalah ancaman nyata. Orangtua harus lebih waspada terhadap aktivitas digital anak-anak mereka. Banyak orangtua masih merasa kesulitan untuk terus memantau apa yang dilakukan anak-anak mereka di dunia maya, terutama dengan berbagai aplikasi dan platform yang terus berkembang,” tambah Kristin.
Tidak hanya itu, sebut Kristin, kecanduan pada gadget juga menjadi masalah serius. Beberapa anak menjadi sulit untuk lepas dari perangkat mereka, bahkan ketika mereka seharusnya melakukan kegiatan penting seperti belajar atau berinteraksi dengan keluarga. Ini menciptakan dinamika keluarga yang tidak sehat, di mana komunikasi dan hubungan antar anggota keluarga bisa terganggu.
“Menghadapi tantangan di era digital modern adalah salah satu aspek penting dalam pengasuhan anak. Orangtua perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang seimbang antara dunia digital dan aktivitas nyata. Diantaranya, menetapkan aturan penggunaan teknologi di rumah, mendorong aktivitas non-digital, menjadi teladan dalam penggunaan teknologi dan menciptakan waktu tanpa perangkat digital,” tegas Kristin.
Sementara, di sesi kedua Taufik yang bertindak sebagai narasumber memilih “Peran Orangtua Dalam Mencegah Adiksi Narkoba dan Game Online pada Generasi Muda”. Turut memberikan sambutan, Usli Sarsi selaku Pembina Yayasan Pendidikan Budi Utomo Abdi Nusa, Assoc Prof DR Agus Susanto Tan mewakili Perkumpulan Teochew Bersaudara.
Sementara, Ani MM MPd Kepsek SMA Yayasan Pendidikan Budi Utomo Abdi Nusa di sela seminar mengemukakan, bahwa tujuan seminar tersebut adalah untuk memberikan wawasan dan metode yang tepat dalam mendidik anak di era digital, dengan fokus pada pembentukan karakter anak.
“Disamping itu, juga membantu orang tua menemukan cara mendidik anak di era digital yang penuh tantangan dan pengaruh dunia digital yang kuat,” ujar Ani yang juga sebagai Ketua Panitia seraya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yayasan Pendidikan Budi Utomo Abdi Nusa yang telah memberikan dukungan, para pihak-pihak terkait lainnya yang sudah ikut berkolaborasi dalam penyelenggaraan seminar lainnya.
(mdc/RIL)
